Gelar Apel Kebangsaan, Ansor Dukung Deklarasi Nusantara Bersatu  

328

INDRAMAYU – Dugaan adanya penumpang gelap yang berpotensi merusak keutuhan NKRI pada aksi 2 Desember oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, menuntut seluruh pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Indramayu gelar apel kebangsaan, Sabtu (26/11).

Ketua PC GP Ansor Miftakhul Fattah menegaskan apel yang melibatkan ratusan banser dan pengurus PC dan PAC hingga ranting se-Kabupaten Indramayu itu untuk memastikan seluruh kader tidak ikut dalam aksi yang dikenal 212 itu.

“Kami sudah sepakat meneguhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kelompok GNPF yang pro aksi 212 telah banyak mencemooh kyai dan ulama NU, kami tidak terpancing karena prinsipnya Ansor teguh pada aturan konstitusi,” kata dia.

Selain menggelar apel tersebut, pihaknya juga mengikuti apel deklarasi nusantara bersatu yang digagas pemerintah Kabupaten Indramayu, menurutnya kegiatan tersebut pantas diapresiasi karena melibatkan semua komponen termasuk kepolisian dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0616.

Wakil Bupati Indramayu, Drs H Supendi MSi memimpin langsung apel yang diikuti ribuan peserta dari bergai unsur di Alun-alun, Rabu (30/11). Kegiatan tersebut juga diisi dengan orasi terbuka dalam upaya mengajak sekaligus langkah untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam bingkai kebhinekaan.

Dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Supendi menyatakan, setiap individu harus dapat menjaga toleransi dalam kehidupan sehari-hari, saling menghargai, serta menjunjung tinggi keberagaman yang ada di Indonesia.

“Masyarakat diharapkan agar dapat saling menghargai dalam berkehidupan di lingkungannya masing-masing. Termasuk kasus yang menimpa Gubernur DKI Non aktif Ahok agar tidak ikut-ikutan, karena ranah kepolisian,” katanya.

Dikatakan, semua unsur pimpinan daerah dan komponen masyarakat diakuinya dalam satu sikap bahwa semuanya bagian dari bangsa Indonesia dan NKRI harga mati. “Indramayu menjadi bagian negara siap untuk mempertahankan NKRI, karena semua komponen masyarakat dan semua tokoh agama hadir berdoa bersama untuk keselamatan bangsa. Dan terkait dengan kegiatan 212 diimbau agar senantiasa berhati-hati dan jangan terprovokasi, untuk pegawai apalagi PNS agar tidak meninggalkan tugas. Apabila meninggalkan tugas akan ada sangsi tegas,” ungkapnya usai apel dan deklarasi.

Sebagai tanda tetap terjaga persatuan dan kesatuan bangsa, seluruh peserta apel bergandengan tangan. Bahkan disertai pula dengan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan bersama-sama. (rahman)