Fatayat NU Jabar : Muhasabah Kebangsaan ; Perempuan Cerdas, Sehat dan Mandiri

215

Majalengka, (ansorjabar online)
Perempuan Cerdas, Sehat dan Mandiri ini merupakan tema harlah PW Fatayat NU Jawa Barat ke 67. Tema ini dijelaskan oleh Ketum PW Fatayat NU Jawa Barat Hj. Yayah Fijriyah, M.Pd. Menurutnya kemandirian perempuan bukan utk menyaingi laki-laki, namun menjadi mitra sejajar utk membentuk keluarga yang maslahat.

Harlah PW Fatayat NU Jawa Barat ini dilaksanakan di Pondok Pesantren al-Mizan Jatiwangi Majalengka pada hari sabtu 13 mei 2017. Tidak kurang dari 1500 orang memenuhi acara ini.

Seluruh PC Fatayat NU seJawa Barat antusias mengikuti rangkaian kegiatan yg digelar. Diantaranya ialah Tabligh Akbar, Festival Barjanji Tradisional, Seminar Nasional Penguatan ekonomi dan Pameran produk wirausaha Fatayat NU seJawa Barat.

Dalam Tabligh Akbar, shohibul bait yaitu KH. Maman Imanulhaq memberikan mauidzhotu hasanah tentang peran perempuan dalam keluarga, bangsa dan islam. Beliau menegaskan bahwa musuh besar Islam bukan orang di luar Islam melainkan kebodohan, kedzaliman, kebejatan moral dan korupsi.

Sementara itu Anggia Ermarini, M.Kn sebagai Ketum PP Fatayat NU memberikan pidato yg membawa hasil Rakernas Fatayat NU Palangkaraya.

Menurutnya tantangan di masyarakat hari ini semakin kencang, bila fatayat masih menggunakan metode lama maka akan sulit menghadapinya. Kekerasan terhadap perempuan, Angka Kematian Ibu dan anak yg makin tinggi, gizi buruk juga dekadensi moral akan sulit bila tidak mulai dari dakwah keluarga dgn mewujudkan ketahanan keluarga.

Sementara itu pada Festival Barjanji tradisional juara 1 diraih oleh Kab. Bandung, juara 2 oleh Kab. Kuningan, juara 3 oleh Kota Bandung, harapan 1 depok, harapan 2 subang dan harapan 3 garut. Masing2 mendapatkan piala dan uang pembinaan.

Festival ini digelar untuk melestarikan khazanah dan budaya Islam Ahlussunah waljamaah agar tetap dikenal oleh masyarakat khususnya generasi muda, demikian tutur ketua Fatayat NU Jabar.

Rangkaian Harlah PW Fatayat NU ini tidak akan terlaksana tanpa dukungan semua pihak terutama tuan rumah Keluarga Besar Pondol Pesantren al-Mizan.

Acara ini diharapkan mampu mengkonsolidasikan perempuan muda NU dalam hal ini Fatayat NU Jawa Barat agar bisa menjadi garda terdepan perubahan sosial menuju kehidupan keluarga, berbangsa yang lebih baik.

Selain juga agar bisa menangkal kencangnya Radikalisme dan Terorisme yang tidak sesuai dengan NKRI dan Kebinekaan.