Exercising Your Empathy!

44

Pada hari Minggu, 3 Mei 2020 telah dilaksanakan Webinar bertema “Exercising Your Empathy!”. Webinar ini diadakan oleh Tim knowlej.id dan masukunpad bekerja sama dengan sinergi foundation, MRT Jatinangor, PMII Sumedang, dan Despro Nanggerang Beastudi Etos Sumedang melalui aplikasi Zoom dan live streaming Youtube Knowlej.id. Webinar yang diadakan pukul 16.00-17.00 ini diisi oleh Irvandias Sanjaya S.Psi. sebagai pembicara dan Muhammad Ihsan sebagai moderator.

Mas Irvan sekarang bekerja sebagai Partnership Manager di Artemis Impact. Beliau banyak tergabung dalam organisasi yang peduli kepada kaum disabilitas, yang membuat beliau semakin terlatih dalam berempati. Beliau yakin bahwa empati bisa dilatih dengan berbagai macam cara, walaupun bukan berasal dari kelompok yang sama.

Beliau membagi materi ini menjadi empat bagian, yaitu Empathy 101 (berempati secara teoritikal dan aktual), Purpose & Why Empathy Matters (mengapa empati dibutuhkan), Skills-set Required (skill yang dibutuhkan untuk melatih empati), dan Strategies, Tactics, and Best Practice (hal yang dilakukan).

Empati dapat dikatakan sebagai bagaimana kita memiliki kapasitas pada diri kita untuk merasakan apa yang orang lain rasakan, yang pada akhirnya kita dapat menempatkan diri di posisi orang lain. Empati dibagi dua, yaitu Afektif (perasaan, emosional, contohnya rasa iba) dan Kognitif (cara pandang, hal yang bisa dilakukan selanjutnya, contohnya membantu orang yang kesulitan). Mas Irvan juga merujuk pada buku Emotional Intellegence untuk menjelaskan elemen empati, yaitu Understanding Others (pemahaman yang sama dengan yang lain), Developing Others (memiliki tujuan untuk ikut andil membantu orang lain), Having a Service Orientation (hadir sebagai orang yang bisa memberikan kontribusi walaupun kecil), Leveraging Diversity (mencari ‘zona abu-abu’ agar bisa saling menyatu satu sama lain), dan Broaden Awareness Level (merangkul semua tuntutan).

Manfaat dari memiliki empati adalah untuk membangun kepercayaan dan rasa hormat, melihat kekurangan dari diri dengan mendengar mereka yang memiliki kritik dan memperbaiki kekurangan itu, mengurangi tendensi terhadap orang lain, dapat menerima informasi dengan baik, dan bersama-sama membuat pemecahan masalah.

Kemampuan penting yang dibutuhkan ialah kemampuan komunikasi dan perceiving (melanjutkan pembicaraan dengan berbagai topik). Kemampuan komunikasi ini penting dalam membuka obrolan, cara mengobrol yang baik, dan kapan harus lanjut berbicara atau tidak. Kemampuan perceiving ini penting agar pembicaraan tidak kaku dan informasi yang didapatkan dapat menjadi banyak dan luas.

Strategi untuk berempati adalah membiarkan orang lain memiliki ruang untuk memiliki porsi bicara, tidak memotong omongan orang, bertanya dengan jawaban yang terbuka (bukan yang jawabannya ya-tidak), sensitif terhadap emosi dan gestur seseorang, dan merasa bahwa semua pihak adalah setara (equal). Sebagai manusia, kita tidak boleh melihat orang lain lebih rendah ataupun lebih tinggi. Sediakan penerimaan tentang apa yang orang lain katakan, agar kita mendapat informasi atau ilmu yang baru.
Mas Irvan menutup materi dengan sebuah quote, “To be a social entrepreneur/worker later on, make sure always be half-empty by always exercising your empathy”.