Direktur Diktis Kemenag: Pemimpin Mahasiswa Harus Bervisi dan Bermimpi Besar

25

Direktur Diktis Kemenag: Pemimpin Mahasiswa Harus Bervisi dan Bermimpi Besar

Semarang—Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Nasional (DIKLATPIMNAS) secara online ditutup oleh Prof. Dr. Suyitno, M.Ag Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama pada sabtu (26/12).

Direktur Diktis Suyitno mengatakan melalui Diklatpimnas anda telah digodok dilatih menjadi calon-calon pemimpin yang Tangguh, bukan abal-abal, atau hanya bermodal terkenal diviralkan. “Melalui nara sumber dan isntruktur yang dihadirkan diharapkan anda menjadi pribadi yang tangguh, spiritualnya bagus, semangat juang dan pengorbanan terasah serta tegar mengahadapi masalah yang menghadang”, kata Suyitno.

Selama proses Diklatpimnas saudara telah dipertemukan dengan orang-orang yang kompeten dengan pengalaman yang panjang dan latar belakang sangat variatif. “Pemimpin bukan lahir secara instan, mengalami tantangan dan proses panjang sehingga ia mampu melewati pelbagai perubahan-perubahan”, tegas Guru Besar UIN Raden fatah Palembang.

Meminjam istilah Robin, Suyitno menguraikan pentingnya kepemimpinan transformative di tengah dinamika persoalan bangsa, dengan 4 ciri. “Pemimpin adalah seorang yang idealis, mempunyai cita-cita, visi dan mimpi besar. “Para mahasiswa harus bercita-cita dan bermimpi besar jangan sampai anda tidak berani bermimpi”, pesannya.

“Impresional motivatin, yaitu pemimpin memberikan inspirasi, inovasi, dan ide-ide segar, sehingga orang-orang yang dipimpinnya termotivasi melahirkan gagasan baru”, sebagai ciri yang kedua papar Mantan WR III UIN Palembang ini.

Ciri ketiga lanjut Suyitno adalah, intelektual stimulation, yakni memberikan stimulasi intelektual, mencerdaskan orang-orang yang dipimpinnya. Erat kaitannya kemampuan inteligensi, rasional, pemecahan masalah secara hati-hati.

Ciri pemimpin tranformatif keempat adalah memperhatikan individu, yaitu pemimpin menunjukkan perhatian terhadap pribadi, melatih, menasehati dan mengenal dengan baik orang-orang yang dipimpinnya.

Diklatpimnas dilaksanakan diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam bersama Rumah Moderasi Beragama (RMB) UIN Walisongo, berlangsung 20-26 Desember secara inline dilanjutkan secara offline pada 29-30 Desember 2020.

Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Diktis Ditjen Pendidikan Islam Ruchman Basori mengatakan proses Diklat akan dilanjutkan secara offline pada tanggal 28-30 Desember 2020 dan akan ditutup secara resmi oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qaumas. Pada saat itu juga akan diadakan acara Apresiasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam(ADIKTIS).

Tampil membawakan materi dihari terakhir Diklatpimnas Sabtu (26/12) adalah Masagung Dewanto Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Asrorun Niam Sholeh Deputi II Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Siti Nurul Azkiya, Ph.D Dosen UIN Jakarta.(RB)

Anda jangan mudah terprovokasi dan termakan berita-berita hoak apalagi ujaran kebencian, karena itu jauh dari nilai-nilai kebangsaan.