Diduga Hina Banser Ansor NU Jaga Gereja, Wakil Rakyat Ini Akhirnya Minta Maaf

1632

Indramayu, Ansorjabar Online

Satu lagi ujaran kebencian dikemukakan dihadapan publik Kabupaten Indramayu, kali ini dilakukan Anggota DPRD Kabupaten Indramayu Taufiq Hadi di jejaring facebooknya, sontak status yang diduga kuat menghina institusi Nahdlatul Ulama tersebut diserbu netizen.

Informasi yang dihimpun Media Ansor Jabar Online, anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat itu menuliskan “Jaman sudah akhir, ada ormas islam dengan bangganya untuk mengamankan natal, tetapi ketika fatwa MUI menyatakan penistaan agama mereka diam dengan seribu alas an, hmmm hmm,” tulisnya pada , Jumat (23/12) lalu.

Salah satu akun atas nama Wahyudin diantaranya mengkonfrontir status tersebut dengan menuliskan bahwa ormas yang ditujukkan tersebuttidak menjaga gereja, akan tetapi ormas itu punya tanggung jawab terhadap umatnya agar jangan sampai merusak agama orang lain karena hidup di republic ini harus menjaga pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tetap bersikukuh dengan pandangannya itu, Taufiq Hadi menjawab komentar tersebut dengan menuliskan tidak usah diperkeruh jika ia berfikir anak TK juga faham jika berpandangan seperti itu. “Berbicaranya tinggal kita masing-masing punya keyakinan untuk ikut merayakan sampai dengan menjaga natal dalam islam itu bagaimana, dan sudah saya katakana diatas silahkan sesuai dengan keyakinan masing-masing, dan mohon maaf kang Wahyudin anggota dewanpun dalam berpendapat berbeda-beda termasuk prinsip keyakinan, jadi gak usah kebakaran jenggot jare wong cantigine mah (kata orang desa atau Kecamatan Cantiginya,” jawabnya.

Sementara itu akun atas nama Amin Hidayat menuliskan agar anggota DPRD sebagai figur publik jangan malah menyerang seniornya Wahyudin seperti anak TK.

Diantara yang melakukan pembelaan atas status tersebut adalah akun atas nama Mochhasanudin yang dengan bahasa kasar dan menyebut ormas yang dimaksudkan adalah ormas islam yang pengecut, pada waktu ummat islam bersatu padu untuk membela alquran mereka (ormas tersebut, red) cuek-cuek saja dan tidak mau tahu. “Tapi ketika orang lain atau kafir yang punya hajat kok malah bangga membela mereka,” tulisnya.

Sontak komentar tersebut direspon oleh Anggota DPRD Fraksi Partai Nasdem Junedi yang meminta agar wakil rakyat yang memosting dan akun yang bernada nyinyir segera menyebutkan nama ormasnya agar tidak multi tafsir ormas mana yang dimaksud.

Komentar senada juga dikemukakan Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Indramayu H Sirojuidn. “Hayo Mochhasanudin di klarifikasiormas islam yang mana tu supaya tidak multi tafsir,” pinta Sekretaris DPC PDIP tersebut.

Tidak berhenti disitu, perdebatan malah memunculkan konfrontasi dari puluhan komentar lain, salah satunya dari pemerhati politik dan kebijakan publik Edi Fauzi yang menurutnya Taufiq hadi yang menulis status tersebut tidak tuntas ngomongin konsep berbangsa dan bernegara. “Atau gak pernah ikut sosialisasi 4 pilar kebangsaan, kami meminta yang bersangkutan segera meminta maaf,” tegas Sekretaris Hipmi itu diamini Ketua Hipmi Kabupaten Indramayu Zaenudin.

Senada juga dikemukakan oleh akun atas nama Agust yang menyatakan bahwa sifat Taufiq Hadi tidak mencontohkan dirinya sebagai anggota DPRD karena tidak bertanggung jawab atas apa yang ditulis dan terlanjur dikonsumsi publik.  “Anda seorang wakil rakyat yang katanya menyerap aspirasi rakyat bukan memprofokasi rakyat,” tulisnya.

Merespon hal tersebut Ketua PC GP Ansor Kabupaten Indramayu Miftahul Fatah menegaskan agar Taufiq Hadi segera melakukan klarifikasi atas postingannya tersebut paling lambat 1 x 24 jam, menutut Miftah, bahasa yang dikemukakan telah masuk kategori menebar kebencian terhadap keluraga besar Nahdlatul Ulama bukan hanya di daerah akan tetapi di seluruh Indonesia.

“Postingan tersebut jelas menuliskan seakan-akan tanda kiamat sudah dekat ketika kami ikut serta bersama Polri dan lainnya dalam pengamanan gereja, Banser tidak akan lagi menjaga gereja jika ada jaminan dari kelompok radikal tidak akan lagi meneror gereja. Tapi sebaliknya kalau terror terhadap gereja masih ada, maka Banser Ansor NU akan tetap menjaga gereja karena dalam fiqih islam itu sudah clear,” terangnya.

Miftah juga meminta bagi yang kenal dan mengetahui kediaman yang bersangkutan agar menghubunginya, untuk dikunjungi dalam rangka tabayyun atau mengklarifikasi apa maksud dari postingan tersebut.

Selain itu salah satu Pengusrus Syuriah PCNU Kabupaten Indramayu Ahmad Muzani Noor menegaskan postingan tersebut sudah sangat diluar batas kewajaran dan berlebihan, maka pihaknya mengaku sedang mempelajari apakah ada unsure pidana sesuai Undang-undang atau tidak.  “Kalau kami rasa, ini sangat meresahkan warga NU, bahkan kami minta yang bersangkutan meminta maaf kepada publik agar tidak berkepanjangan, karena jika tidak dihawatirkan menjadi konsumsi warna NU dibawah dan menimbulkan gejolak,” tegasnya.

Merespon hujan complain dari puluhan komentar tersebut, Taufiq Hadi akhirnya menuliskan postingan baru dan ia menyatakan meminta maaf kepada pihak yang merasa tersinggung atas postingannya, ia juga mengucapkan terima kasih atas saran dan kritiknya. “Semoga saja semuanya ada hikmahnya,” tulisnya dalam sebuah komentar di postingan klarifikasi dan permohonan maafnya. (Pay)