Dialog Kemahasiswaan IAIN Kendari: Cerdas Intelektual dan Paham Agama Penting untuk Generasi Millenial

41

Dialog Kemahasiswaan IAIN Kendari: Cerdas Intelektual dan Paham Agama Penting untuk Generasi Millenial

Kendari—Mahasiswa millenial harus membekali diri dengan pemahaman agama yang cukup dan ilmu pengetahuan yang memadai, untuk menjawab masalah-masalah kekinian. Karena ilmu tanpa agama akan buta dan agama tanpa ilmu akan lumpuh.

Hal itu dikatakan Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, saat dialog kemahasiswaan dengan aktivis mahasiswa intra kampus IAIN Kendari pada, Rabu (6/2) di Kendari.

Ruchman prihatin akan adanya model beragama yang tertutup, menganggap pemahamannya yang paling benar (truth claim) dan kurang bersandar pada sumber-sumber keagamaan yang otoritatif. “Beragama itu harus dengan ilmu jangan hanya berbekal semangat saja”, katanya.

“Nilai-nilai intelektualitas dan religiusitas perlu di implementasikan berimbang dalam pengembangan dunia kemahasiswaan, untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa millenial”, kata Alumni UIN Walisongo Semarang.

Ketua I Senat Mahasiswa IAIN Walisongo ini berharap agar aktivis mahasiswa PTKI untuk tidak menelan mentah-mentah atas informasi yang masuk apalagi soal keagamaan. “Jadikan lembaga kemahasiswaan PTKI sebagai laboratorium moderasi beragama tempat saling berdialog dan mengkaji secara terbuka”, kata Ruchman.

Yahya Ubaid Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Kendari mengatakan, tugas kami adalah memfasilitasi mahasiswa agar tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan santun. Karenanya lanjut Yahya, nilai-nilai religiusitas menjadi pondasi ke arah mana mahasiswa mau melangkah.

“Kami berterimakasih kepada Kemenag yang telah memberikan supprt kepada mahasiswa melalaui Bantuan Lembaga Kemahasiswaan pada tahun 2018”, kata Yahya.

Sementara itu Nanang Fatchurrahman Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan berharap, agar mahasiswa IAIN Kendari menjadi contoh bagaimana memahami agama dengan moderat, damai dan toleran. “Kami sangat senang jika kegiatan kemahaiswaan dinamis di isi dengan kajian-kajian yang mencerahkan mahasiswa”, kata Nanang.

Dialog Kemahasiswaan yang bertema: “Transformasi Nilai-Nilai Intelektualitas dan Religiusitas dalam Pengembangan Lembaga Kemahasiswaan” dipandu oleh Salim Ketua Senat Mahasiswa dan diikuti oleh kurang lebih 200 aktivis mahasiswa. Sebelumnya di tempat yang sama hadir memberikan kuliah umum, Yudian Wahyudi Rektor UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta didampingi Nur Alim Rektor IAIN Kendari dan sejumlah civitas akaemika.(RB)