Bukan Alumni 212, Kader Ansor Utamakan Agenda Keumatan yang lebih bermanfaat

78

Depok. Muncul ragam penilaian dari masyarakat tentang rencaba agenda Reuni Alumni 212 pada Selasa, tanggal 2 Desember, di Monas, Jakarta. Mereka ada yang merespon positif, Juga tidak sedikit menilai negatif rencana kegiatan tersebut.

Bagi yang merespon positif, mereka dipastikan mendukung dengan gegap gembita. Bahkan momentum ini oleh kalangan elit dianggap sebagai wadah perjuangan persatuan dan Upaya mencari keadilan.

“Kalau dilihat dari sejarahnya 212 ini kan untuk meminta keadilan. Seharusnya didukung semua pihak, oleh Islam, Hindu, Buddha, Konghucu, Kristen, Katolik. Dukung dong semuanya. Sekarang kita bisa bersatu dalam bingkai kebinekaan,” ucap Jubir Haikal Hasan, Sabtu (30/11/2019), catat detik.c.om

Tidak hanya itu untuk meningkatkan daya tarik masyarakat, agar kegiatan lebih special, diacara tesebut oleh panitia akan menghadirkan Imam besar Habib Rizieq.

“Kita lagi mengupayakan Habib Rizieq bisa hadir. Itu saja. Usaha masih terus sampai kita maksimum dalam berupaya,” jelas Haikal.

Menanggapi acara rencana Munajat dan Maulid Akbar yang digelar Alumni gerakan 212 ini, Abdul Kodir mempunyai pandangan yang beda. Ia tidak mengaggap spesial. Bahkan cenderung menanggapi dengan santai.

“ Ya Biarkan”. Ucap Abdul kodir Selaku Ketua Ansor Kota Depok, Sabtu, ( 30/11).

Ketika ditanya bagaimana respon jika ada para kader Ansor dan Banser mengikuti kegiatan pada bulan Desember, menginggat Kota depok lebih dekat dengan lokasi Acara Reuni 212?. Kodir pun menjawab dengan santai.

“Ansor dan Banser jelas bukan alumi 212. Di organisasi Gerakan Pemuda Ansor mempunyai banyak agenda keumatan yang lebih bermanfaat. Merka tidak perlu dilarang sudah yakin tidak akan ada yang ikut”. Jelas Kodir.

Kalaupun masih ada yang ikut, lanjut Kodir, saya kembalikan ke pribadi masing-masing. yang jelas saya pastikan lagi, Ansor Depok mempunyai kegiatan keumatan sendiri.

Diketahui Aksi 212 pertama kali dilakukan 2016 terkait desakan untuk dilakukan pemidanaan terhadap Ahok yang dituduh menista agama. Tuduhan itu ditujukan kepada Ahok saat kontestasi pilkada yang tengah diikuti bersama rivalnya, Anies Baswedan.