Berani Hina Ulama dan Rongrong NKRI, Bersiaplah Dengan Pasukan Berani Mati Pesantren Fauzan Garut ini

14360

Sukaresmi, (Ansorjabar Online)

Kabagren Polres Garut Kompol Didin Wahidin Kurnia, SH, MH mengukuhkan Pasukan Banser Mukhtarul Faizin (PBM) Fauzan VII di Kampung Cireundeu Desa Padamukti Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut, Minggu (8/1/2).

Ketua Pembina PBM KH. A. Bubuh Ahmad Hasbulloh mengatakan PBM ini dibentuk bukan untuk menciptakan pertentangan antar ummat dan masyarakat, namun untuk membela ulama dan negara.

“Kepada seluruh anggota PBM kami titipkan amanat agar dapat menjaga almamater PBM dan siap kapanpun juga jika dibutuhkan oleh ‘ulama dan negara dalam menjaga keutuhan NKRI”, Pesan KH. A. Bubuh Ahmad Hasbulloh.

Dijelaskan oleh KH. A. Bubuh Ahmad Hasbulloh, PBM ini terdiri dari 500 Anggota yang berasal dari tiap desa yang ada di wilayah Kecamatan Sukaresmi dan sekitarnya.

Selain Kabagren, hadir juga Kasat Intel Polres Garut Saepul SH, MH, Kapolsek Drs. H. Krisna Iriawan, Muspika Kecamatan Sukaresmi,  pengurus dan tokoh NU Jawa Barat sampai tingkat ranting, serta Seluruh Kepala Desa yang ada di wilayah Sukaresmi.

Acara pengukuhan PBM ini juga sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang diisi oleh tujuh Qori dan dua mubaligh.

Muballigh KH. A. Abdul Mujib, M.Ag juga selaku Wakil Ketua PWNU Jawa Barat berpesan kepada seluruh PBM dan mustami’ untuk terus menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan serta taqlid kepada ‘ulama dalam menjaga NKRI yang kita cintai.

Dalam ceramahnya KH. A. Abdul Mujib, M.Ag juga mengenalkan yel-yel PBM :

NKRI ….. Harga Mati
NU ….. Sampai Mati
PBM ….. Pasukan Berani Mati

Yang disambut pasukan PBM dengan lantang dan serempak.

Menurut Humas PBM Muhammad Salim, rekrutmen PBM akan terus digalakkan mengingat semakin maraknya gerakan yang mencoba merongrong keutuhan NKRI.

“Rekrutmen PBM akan terus digalakkan mengingat semakin maraknya golongan anti NKRI dengan model gerakan khilafah. Mudah-mudahan PBM dapat menjadi salah satu pilar bangsa dalam menangani masalah tantangan ideologi dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.  Sehingga negara Indonesia yang mayoritas muslim ini terus berjaya di mata dunia dengan corak islam rahmatan lil ‘alamin” pungkasnya. (M.Salim/Rus).