Benarkah Ada Peran Sekjen PBNU Saat Telpon SBY dan KH. Maruf Amin? Ini Tabayunnya

1308

Bandung, (Ansorjabar Online)

Sekretaris Jenderal PBNU A Helmy Faishal Zaini membantah peran dirinya yang menyebutkan adanya komunikasi melalui telpon antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Rais Aam PBNU KH. Ma’ruf Amin. Melalui siaran pers yang diedarkan ke media, Helmy Faishal menegaskan bahwa informasi tersebut merupakan berita hoax.

“Informasi itu sama sekali tidak benar. Tidak ada pembicaraan antara saya dengan Pak SBY via telepon”, kata Helmy.

Menurutnya, ia mengetahu adanya silaturrahmi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke PBNU melalui pemberitahuan dari sekretariat.

“Saya diminta Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj untuk mendampingi beliau”, lanjutnya.

Helmy menjelaskan saat AHY datang, dirinya datang terlambat. Pertemuan tersebut sepenuhnya dilakukan di ruangan ketua umum PBNU KH. Said Aqil Siroj lantai tiga gedung PBNU.

“Begitu saya masuk ruangan, Kiai Said meminta saya untuk menjemput Rais Aam PBNU KH. Ma’ruf Ma’ruf Amin di ruangannya. Saya menuju ruangan Rais Aam di lantai empat untuk menghaturkan bahwa tamu suah datang. Waktu itu KH. Ma’ruf Amin masih merima tamu para Kiai. Kemudian saya kembali kembali ke ruangan Ketua Umum di lantai tiga PBNU”, jelas Helmy.

Kemudian, dikatakan oleh Helmy, selang beberapa saat setelah itu, Wakil Sekjen PBNU Ishfah Abidal Aziz kembali menghaturkan kepada Rais Aam bahwa acara akan segera dimulai.

“Dan Rais Aam PBNU menuju ruangan Ketua Umum PBNU di lantai tiga bersama Wakil Sekjen Ishfah Abidal Aziz”, katanya. (edi)