Bekali Moderasi Beragama IAIN Pontianak Disain PBAK Sistem Perkemahan

45

Bekali Moderasi Beragama IAIN Pontianak Disain PBAK Sistem Perkemahan

Pontianak—Ada hal yang berbeda dalam penyelenggaraan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Pontianak tahun 2019 ini. Seluruh mahasiswa baru yang berjumlah 1785 mahasiswa harus “berkemah”, menginap di kampus selama PBAK.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, M.A mengatakan, salah satu alasan seluruh mahasiswa baru harus menginap (berkemah) di kampus selama PBAK adalah dalam rangka mengoptimalkan proses pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan. “Diharapkan mahasiswa baru IAIN Pontianak mendapatkan bekal yang memadai dalam berkiprah di kampus dan menjadi garda terdepan penyebar Islam moderat dan penjaga gawang NKRI”.

Dengan diinapkan lanjut Syarif kami memiliki waktu yang cukup dan efektif memberikan informasi tentang moderasi beragama, wawasan kebangsaan, dan dapat menggembleng mental dan spiritualitas mahasiswa baru.

“Jika pun dipersepsikan PBAK IAIN Pontianak sebagai pesantren kilat, tidaklah keliru, karena banyak agenda yang bernuansa keagamaan, seperti sholat fardu berjamaah, tahajud, dan sebagainya”, kata Mantan Wakil Rektor II ini.

Muhammad Aziz Hakim, Kasi Pengembangan Profesi PTKIN mewakili Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendia mengapresiasi kreasi yang dibuat IAIN Pontianak dalam penyelenggaraan PBAK. “Sistem kemah atau inap ketika PBAK barangkali satu-satunya dan pertama kali diselenggarakan oleh PTKIN se-Indonesia”, kataya.

Aziz Hakim berharap PBAK menjadi momentum mahasiswa baru untuk memikul tanggung jawab baru, yakni tanggung jawab sosial. “Mahasiswa harus memiliki rasa tanggung jawab sosial, tak hanya tanggung jawab individual. Dalam arti, mahasiswa harus ditempa untuk memiliki kepekaan sosial dalam rangka memperjuangkan nasib rakyat kecil”, tegas Mantan Presiden Mahasiswa IAIN Walisongo.

Alumnus Universitas Indonesia ini memaparkan tantangan mahasiswa saat ini selain persaingan kualitas di dunia global, juga meningkatkan radikalisme dan intoleransi dalam kehidupan berbangsa kita, karenanya mahasiswa harus belajar dan terus belajar menggali ilmu agama agar menjadi pencerah bagi umat.

Kepada mahasiswa baru Aziz Hakim berpesan agar menjadi mahasiswa yang kritis sekaligus berkomitmen pada nilai-nilai keislaman dan keindonsiaan. “Anda harus jadi pribadi yang mencintai Islam sekaligus mencintai Indonesia”, tegasnya.

PBAK IAIN Pontianak beralangsung tanggal 26-29 Agustus 2019. Hadir dalam pembukaan Para Wakil Rektor, Dekan, Direktur Pasca, dan seluruh pejabat struktural IAIN Pontianak. Pengurus SEMA dan DEMA juga ikut ambil bagian dalam ritus penyambutan mahasiswa di kalangan PTKI. (Aziz/RB).