Banyak Beredar “Aswaja Palsu”, Puluhan Kiai Muda Jawa Barat Ikuti Halaqoh

1729

Pacet, (Ansorjabar Online)

Sebagai Jam’iyah Diniyyah, Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) didirikan para ulama Nusantara sebagai perjuangan mempertahankan, melestarikan, dan mengembangkan ajaran Islam Ahlusunnah Waljamaah (Aswaja). Namun, akhir-akhir ini, tidak sedikit kelompok maupun golongan di tanah air yang mengaku sebagai Islam Aswaja, dalam pola pemikiran dan tindakannya tidak sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai aswaja itu sendiri.

Hal itu dikemukakan oleh KH M Fariz El Haque Fuad Hasyim dalam pembukaan Halaqoh Kyai Muda Jawa Barat yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat, Sabtu (14/01), di Pondok Pesantren Al-Istiqohmah, Pacet Kabupaten Bandung.

“Saat ini tantangan Dakwah Aswaja al-Nahdliyah semakin komplek. Jika dahulu para muassis NU mendapatkan tantangannya sangat jelas identitasnya dari kelompok Wahabi. Kini, di Indonesia tidak sedikit golongan yang mengaku aswaja, namun dalam pola pemikiran dan tindakannya tidak sejalan dengan ajaran Aswaja itu sendiri”, kata pria yang yang biasa dipanggil Gus Faris ini.

Bahkan, menurut Kepala Madrasah Aswaja PW Ansor Jabar ini, beberapa temuan menunjukan, mereka yang mengaku aswaja ini dari sisi muatan ajarannya itu sendiri bertolak belakang dengan dengan aqidahnya Aswaja. Selain itu, di Indonesia ini banyak orang aqidahnya aswaja dan Ubudiah al nahdliyah. Tapi kemudian tidak mengaku dirinya NU, bahkan menolak untuk mengikuti NU.

“Pada beberapa tempat, kita telah menemukan mereka mengaku aswaja, tapi mereka menolak aqidah asy’ariyah dan maturidiyah. Ini harus kita fahami dan cermati bersama. Ini merupakan tantangan besar untuk kita.”, tuturnya dihadapan puluhan Kyai muda dari sejumlah daerah di Jawa Barat.

Sementara itu Ketua PW Ansor Jawa Barat Deni Ahmad Haidar dalam sambutannya menjelaskan, digelarnya pertemuan Kyai Muda ini selain untuk untuk mencermati wacana dan gerakan keagamaan yang berkembang saat ini, juga dimaksudkan untuk lebih menyeragamkan materi kurikulum kaderisasi yang menyangkut Aswaja.

“Kaderisasi kita saat ini Alhamdulillah sangat gencar. Tapi kita tidak ingin sekedar gencar, harapannya ada materi yang sang sama soal materi aswaja ini. Sama kata-katanya dan sama isinya. Ada rumusan aswaja yang asli. Barang aswaja ini yang palsu juga sudah banyak. Kita kumpulkan para kiai muda ini bersama Instruktur nasional agar mendapatkan bekal yang cukup dalam mengawal semua agenda kaderisasi di Jawa Barat”, jelas Deni.

Pembukaan halaqoh Aswaja ini dihadiri KH. Ahmad Fauzi (Pimipinan PP Al-Istiqomah), H. Ruchman Basori dan Iip Syarif Munawi dari PP PP Ansor, jajaran pengurus wilayah dan Pimpinan Cabang se Jawa Barat.

Sejumlah narasumber dihadirkan dalam acara ini diantaranya KH. Nadhif AM (Pati, Jatim), KH. Abu Bakar Yahya (Cirebon, Jabar), KH. Najib Buchori (Tuban,Jatim), KH. Latif Malik (Jombang, Jatim), KH. Luthfi Thomafi (Rembang, Jateng), KH. Aunullah (Boyolali, Jateng), KH. Machfudz (Purworejo, Jateng). (Rus)