BANSER KABUPATEN KUNINGAN SIAP BERKHIDMAT SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN

101

BANSER KABUPATEN KUNINGAN SIAP BERKHIDMAT SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN

BANSER singkatan dari BArisan Ansor Serbaguna. Pada awal pendiriannya melalui kongres I Tahun 1936,Kongres II Tahun 1937 dan Kongres III 1938 ANO ( Ansoru Nahdlatul Oelama ) memutuskan mengadakan barisan berseragam yang diberi nama Barisan Nahdlatul Oelama (Banoe). Seiring Perkembangan-perkembangan yang terjadi ANO berubah nama menjadi GP Ansor dan Banoe menjadi Banser.
BANSER merupakan badan otonom NU dari GP Ansor dengan tugas utama dalam pengamanan dan misi kemanusiaan. Banser selalu ikut serta dalam upaya pemerintah untuk mempertahankan kedaulatan NKRI. Perannya dimulai dalam upaya penumpasan PKI pada tahun 1965, dilanjutkan dengan Operasi trisula pada tahun 1968.
BANSER bagi kami adalah tempat mengabdi dan tempat berkhidmat pada ulama,“ Adabul Ulama wal Muta’allimin “ adalah pedoman kami. KH Hasyim Asy’ari berkata “ Siapa yang mengurusi Nahdlatul Ulama saya anggap dia santriku.Siapa yang menjadi santriku, saya doakan Husnul Khotimah beserta anak cucunya “ tertanam terus dalam hati kami. Kami selalu ikhlas melakukan tugas kami dalam menjaga ulama dan keutuhan NKRI.
BANSER akan selalu ada dalam hati kami,setiap detak jantung dan setiap hela nafas kami untuk banser. Darah dan Nyawa kami akan kami berikan dalam menjalankan tugas utama kami Mengawal ulama dan keutuhan NKRI.
Elon CH (Kasatkorcab Kab. Kuningan )