Ansor Jabar Kutuk Penyerangan Menkopolhukam Wiranto

396

BANDUNG – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat mengutuk tindakan teror yang dialamatkan kepada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto.

“Menyerang aparat Negara artinya menyerang Negara dan rasa aman masyarakat di dalamnya,” ujar Ketua PW GP Ansor Jawa Barat, Kamis (10/10/2019).

Pihaknya meminta agar standarisasi keamanan harus ditingkatkan agar masyarakat tidak merasa terintimidasi.

“Karena, sekelas Pejabat Tinggi Negara sekalipun yang merupakan simbol pertahanan dan keamanan negara juga keamananya terancam, apalgi rakyat  biasa,” ujarnya.

Pihaknya juga meminta agar Negara menempatkan dirinya betul-betul pada posisi menjaga rasa aman bagi masyarakat. “Bahwa ancaman radikalisme itu nyata adanya,” lanjutnya.

Lebih lanjut, pihaknya mendesak kepada pemerintah untuk bertindak tegas terhadap faham radikalisme serta tidak memberi ruang sedikitpun.

“Radiklaisme harus ditumpas sampai ke akar-akarnya, karena ternyata gambaran di medsos juga menunjukkan bahwa yang setuju dengan perilaku barbar seperti itu banyak pendukungnya, jika dibiarkan bukan mustahil yang asalnya hanya setuju, kemudian menjelma menjadi pelaku teror,” tegasnya.

Pria yang akrab disapa Kang Deni itu juga mengajak kepada semua elemen Bangsa untuk bersatu melawan radikalisme.

“Hambatan terbesar bangsa ini sekarang adalah pembiaran terhadap radikalisme. Kami berharap dan mendo’akan agar pak Wiranto segera disembuhkan dan menjalankan tugas-tugas kenegaraan seperti biasanya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Menko Polhukam Wiranto ditusuk dengan senjata tajam oleh seorang pria di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) sekitar pukul 11.50 WIB.  Akibatnya, Wiranto mengalami luka tusuk di tubuh bagian depan. (Ade Mahmudin)