Acep Komarudin : Virus Ideologi Radikal Lebih Mengerikan daripada Virus Covid-19

87

Acep Komarudin : Virus Ideologi Radikal Lebih Mengerikan daripada Virus Covid-19

Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sumedang, Acep Komarudin Hidayat menilai, virus ideologi radikal lebih mengerikan daripada virus corona atau covid-19. Hal tersebut disampaikan dalam pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Angkatan Ke-3 yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Sukamantri Tanjungkerta Sumedang Jawa Barat, Jum’at (09/04/2021).

“Sekarang ini di Indonesia bahkan di dunia sedang terkana wabah pandemi Covid-19. Virus covid-19 bisa membunuh biologis manusia. Namum ada lagi yang lebih bahaya dari virus covid-19, yaitu virus pandemi ideologi radikal. Ideologi radikal bisa jadi lebih mengerikan daripada virus corona atau covid-19”, kata Acep.

Acep mengatakan alasan utama radikalisme sangat bahaya daripada virus corona karena menyangkut keutuhan bangsa dan negara. Jika ideologi radikal telah mendominasi, maka keutuhan negara akan hancur dan bisa membunuh manusia dalam sekala besar.

Sebagai contoh misalnya bom bunuh diri yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah terpapar virus ideologi radikal. Itu bisa menyababkan kematian dalam jumlah besar dan lebih mengancam kenyamanan beragama dan bernegara.

Disinilah peran GP Ansor dan Banser sangat dibutuhkan. Salah satu tugas Ansor dan Banser yaitu ntuk menjaga keharmonisan beragama dan bernegara dari serangan pandemi ideologi radikal. Banser harus siap menjaga dari merabaknya ideologi radikal yang tidak sejalan dengan Nahdlatul Ulama, tegas Acep.

Acep juga mengatakan bahwa Banser itu merupakan kader inti Gerakan Pemuda Ansor. Yang namanya kader inti harus memiliki beberapa kualifikasi. Diantaranya yaitu harus kuat mental dan harus kuat fisiknya.

Kalau tidak memiliki fisik yang kuat, bagaimana nanti akan memgawal kyai dan ulama. Sebab salah satu tugas Banser yaitu menjaga kyai secara fisiknya juga menjaga ajaran atau pemahamannya. Dalam diklatsar ini para peserta akan dilatih kekuatan fisik dan mental supaya lebih keren. Pokoknya banser itu harus kuat dalam segala hal, lanjut Acep.

“Yang kita butuhkan saat ini yaitu anggota banser yang memiliki kualitas bukan hanya kuantitas. Bukan banyaknya orang yang kita butuhkan, tapi anggota banser yang berkualitas yang saat ini dibutuhkan”, kata Acep.

Makanya setiap ada orang yang ingin menjadi anggota banser harus melalui diklatsar dulu minimal tiga hari dua malam. Hal ini dilakukan supaya bisa mencetak anggota Banser yang berkualitas. (Ayi Abdul Kohar)